Rabu, 26 Agustus 2009

BENER MERIAH
Kabupaten Bener Meriah merupakan salah satu Kabupaten di Nanggroe Aceh Darussalam ( NAD ) yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Tengah. sesuai dengan undang-undang Nomor 41 tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003, tentang pembentukan Kabupaten Bener Meriah di Provinsi Nanggroe Aceh Darusalam ( NAD ) yang di resmikan oleh Menteri Dalam Negeri tanggal 7 Januari 2004. Luas wilayah Kabupaten Bener Meriah adalah 1.459,09 Km yang terdiri dari 7 (tujuh) Kecamatan, 13 Pemukiman dan 232 Kampung (desa). Secara Geografis Kabupaten Bener Meriah terletak di tengah-tengah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Utara dan Bireun.
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Aceh Timur.
- Sebelah Barat berbatasan dengan
- Kabupaten Aceh Tengah.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tengah

Kabupaten Bener Meriah ini memiliki potensi sumber daya alam yang sangat melimpah, yakni di bidang pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, perindustrian, pertambangan dan juga bidang parawisata yang masih alami.
Tofografi alam Kabupaten Bener Meriah yang pada umumnya pegunungan dan perbukitan serta sedikit lembah, sangat menunjang pertumbuhan berbagai vegetasi yang dapat mendukung perekonomian masyarakat. Kondisi ini menjadikan Kabupaten Bener Meriah erupakan daerah potensial dan sangat subur untuk pengembangan pertanian, perkebunan dan tanaman pangan serta berbagai komoditi lainnya, juga peternakan dan perikanan, demikian juga dengan daerah wisatanya yang masih sangat alami, baik itu wisata alam maupun wisata sejarah.

A. PERKEBUNAN
1. Jenis Perkebunan
Jenis perkebunan yang ada di Kabupaten Bener Meriah ini merupakan perkebunan rakyat, tidak ada perkebunan yang dikelola oleh pemerintah daerah maupun oleh perusahaan swasta lainnya. Jenis tanaman perkebunan yang ada di Kabupaten Bener Meriah yakni :

Kopi adalah tanaman yang paling dominandan merupakan komoditi unggulan di KabupatenBener Meriah, umumnyakopi yang ditanam dari jenis Arabika. Rata-rata produksinya mencapai 650-1100 kg biji kopi kering per hektar, dengan luas seluruh areal mencapai 39,702 ha diseluruh Kecamatan, produksinya mencapai 45.657,3 s/d 65.806,3 tonsetiap tahunnya. Lahan untuk tanaman kopi paling luas adalah Kecamatan Permata yakni 9.147,50 ha
sementara yang paling sedikit adalah Kecamatan Wih Pesam dengan luas lahan 2.595,50 ha.
Selain Kopi, Tembakau juga merupakan komoditi utama untuk 6 Kecamatan yang ada di Bener Meriah, kecuali Kecamatan Wih Pesam, dengan luas areal seluruhnya 258,5 ha produksinya mencapai 2.585 ton/tahun, ini berarti rata-rata produksi per hektar adalah 25 ton. Kecamatan Permata merupakan daerah penghasil tembakau terbesar di Kabupaten Bener Meriah ini dengan jumlah produksi sekitar 1.420/tahun.

Perkebunan tebu terdapat di lima Kecamatan, kecuali Kecamatan Pintu Rime Gayo dan Syiah Utama,rata-rata produksinya 25 ton /ha.
Luas areal keseluruhannya 216 ha dengan produksi keseluruhannya mencapai sekitar 5.400 ton/ tahun. Demikian juga dengan lada, hanya ditanam di dua Kecamatan yakni Kecamatan Pintu Rime Gayo dan Timang Gajah, dengan luas areal tanam seluruhnya
sekitar 308 ha, namun jumlah produksinya cukupsignifikan, yakni sekitar 24.640 ton setiap tahunnya, atau rata-rata sekitar 80 ton/tahun.
Jenis tanaman perkebunan lain yang ada di Kabupaten Bener Meriah ini yakni
- Kelapa
- Aren
- kelapa Sawit
- Nilam
- Pala
- Kunyit
- Pinang
- Jahe
- Kakao
- Kemiri
- Lada

2.Lokasi / Lahan.
Luas Lahan perkebunan yang ada diKabupaten Bener Meriah ini secara keseluruhan sangatlah luas yakni : 138.931,52 ha. Luas lahan tersebut dibagi dalam beberapa kategori yaitu :
- Luas areal yang telah dikembangkan 41. 640,76 ha.
- Luas areal cadangan 55.650,00 ha.
- Luas areal yang belum menghasilkan 1.944,15 ha.
- Luas areal yang telah menghasilkan 20.576,67 ha.
- Luas areal tanaman tua rusak 10.201,74 ha.
- Luas areal kebun terlantar 8.918,20 ha.
Jadi dari setiap jenis tanaman perkebunan yang ada di Kabupaten Bener Meriah ini semuanya masih memiliki areal cadangan yang lebih luas dari areal tanaman yang telah dikembangkan itu sendiri.

3.Produksi
Tanaman Kopi mempunyai produksi yang paling tinggi di Kabupaten Bener Meriah ini, karena tanaman kopi merupakan tanaman utama di daerah ini, dan juga mempunyai lahan yang paling luas dibandingkan jenis tanaman yang lainnya. Dalam 1 Hatanaman kopi bisa menghasilkan sekitar 700 – 1000 Kg biji kopi kering .

B. KEHUTANAN
1.Jenis hutan
Di Kabupaten Bener Meriah ini masih sangat luas terdapat areal hutan, lebih luas dari areal perkebunan maupun pertanian. Hutan di Kabupaten Bener Meriah ini terdiri dari hutan lindung, hutan produksi, hutan rakyat, dan hutan marga satwa. Kawasan hutan ini dipertahankan untuk mendukung tata ruang daerah, dan juga mempunyai potensi sebagai penyangga kebutuhan air tanah.
Jenis tanaman hutan terdiri dari Rotan, meranti, dan pinus. Kawasan hutan lindung juga menyimpan berbagai jenis marga satwa seperti Gajah, Kera, Harimau, Rusa, Beruang dan masih banyak lagi jenis burung serta hewan lainnya.
2.Lokasi
Hutan terluas di Kabupaten Bener Meriah berada di Kecamatan Syiah Utama yakni 122.500 ha terutama hutan produksinya mencapai 55.041 ha.Sementara di Kecamatan Timang Gajah, hutan rakyat mencapai 16.400 ha dan di Kecamatan Syiah Utama masih menempati urutan pertama terluas hutan rakyatnya. Hasil hutan yang paling banyak terdapat di Kabupaten Bener Meriah ini adalah Pinus Merkusi, Khusus untuk pinus pada tahun 2006 produksinya mencapai 131.400 mÄ dengan nilai Potensi sumber daya hutannya (PSDH) mencapai Rp. 282.510.000. Selain pinus, rotan jenis mano juga merupakan hasil hutan yang cukup potensial di Kabupaten Bener Meriah.


C. PERTANIAN
Pada umumnya penduduk di Kabupaten Bener Meriah berprofesi sebagai petani, yaitu sekitar 78,76%. Tanaman holtikultura di Kabupaten Bener Meriah sangat potensial untuk dikembangkan sebagai agrowisata yang bisa memperluas lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan bisa menambah pendapatan asli daerah.

1.Jenis Pertanian
Ada 3 jenis pertanian yang ada di Kabupaten Bener Meriah, diantaranya :
- Tanaman Pangan.
Padi jenis unggul di dataran tinggi secara keseluruhan ditanam dilahan seluas 890 ha, dengan produksi mencapai 5340 ton/tahun, umumnya padi jenis unggul ini ditanam di 3 Kecamatan, yaitu : Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kecamatan Timang Gajah dan Syiah Utama, sementara padi lokal ditanam hampir diseluruh Kecamatan kecuali Kecamatan Pintu Rime Gayo dan Kecamatan Syiah Utama. Jumlah luas seluruhnya 2.520,7 ha dengan jumlah produksi 7562.1 ton/tahun. Sedangkan padi ladang ditanam diareal seluas 1.115 ha yang terdapat di 4 Kecamatan, yakni Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kecamatan Timang Gajah, Kecamatan Bukit dan Kecamatan Syiah Utama dengan jumlah produksi mencapai 33.450 ton pertahunnya.

Tanaman pangan/palawija lainnya yang dibudidayakan di Kabupaten Bener Meriah ini antara lain adalah kacang kedelai, kacang tanah, jagung, ubi jalar dan ubi kayu. Kacang kedelai mempunyai areal seluas 216,75 ha yang tersebar di tujuh Kecamatan yang ada di Kabupaten Bener Meriah dengan sentra produksinya berada di Kecamatan Syiah Utama. Kacang tanah mempunyai areal seluas 349,25 hayang terdapat di enam Kecamatan kecuali Kecamatan Permata, Jagung ditanam diseluruh Kecamatan yang ada dengan luas areal 298 ha. Ubi kayu dengan luas areal 319,5 haterdapat disemua Kecamatan dengan tingkat produksi yang merata disetiap Kecamatannya, sementara untuk ubi jalar hanya mempunyai areal seluas 62,45 ha yang tersebar di seluruh Kecamatan.
- Tanaman holtikultura
Selain dari perkebunan kopi yang menjadi komoditi andalan di Kabupaten Bener Meriah ini, tanaman holtikultura juga menjadi tanaman yang paling dominan dan juga menjadi pendukung perekonomian rakyat di Kabupaten Bener Meriah ini. Berbagai macam jenis sayur mayur tumbuh subur di wilayah ini, sebagian memang merupakan tanaman sampingan yang hasilnya hanya untuk seputaran daerah Kabupaten Bener Meriah ini saja seperti bawang daun, buncis, saledri, sawi. namun banyak juga jenis sayuran yang produksinya di pasok untuk Cabe Rawit
memenuhi kebutuhan dari Kabupaten lain atau provinsi lainnya yakni untuk wilayah Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara, umumnya yang menjadi komoditi adalah Cabai besar, cabe rawit, kentang, wortel, tomat, bawang merah, bawang putih, kubis dan lain-lain.
- Tanaman buah-buahan.
Untuk jenis tanaman buah-buahan di Kabupaten Bener Meriah ini, ditanam hanya sebagai tanaman sampingan, yang arealnya kebanyakan menyatu dengan areal perkebunan kopi atau perkebunan jenis lainnya, walaupun hanya sebagai tanaman sampingan, tanaman buah-buahan tersebut produksinya mampu memenuhi kebutuhan untuk daerah lainnya di Nanggroe Aceh Darussalam bahkan ada yang dipasok hingga ke Provinsi Sumatera Utara, seperti jenis alpukat, jeruk dan markisa. Selain dari ketiga jenis tersebut adalagi beberapa jenis buah-buahan lain seperti sawo, durian, rambutan, nenas dan pisang. Jenis tersebut paling banyak terdapat di Kecamatan Timang Gajah , Pintu Rime Gayo dan Kecamatan Wih Pesam.

2.Lahan / Lokasi
Ada 2 jenis lahan pertanian di Kabupaten Bener Meriah ini, yakni lahan basah dan lahan kering. Lahan basah disebut juga sebagai areal persawahan,
jumlah areal persawahan di Kabupaten Bener Meriah ini seluruhnya adalah 3410.7 ha. Areal persawahan tersebut pada umumnya menggunakan system
pengairan irigasi 1/2 teknis (490 ha), sederhana PU (1.481 ha), pengairan non PU (1377.7 ha) dan sawah tadah hujan 62 ha. Sawah dengan pengairan 1/2
teknis terdapat di Kecamatan Bukit , Pengairan sederhana PU terdapat di empat Kecamatan, kecuali Kecamatan wih pesan dan Pintu Rime Gayo, sementara sawah berpengairan non PU terdapat di semua Kecamatan. Jenis sawah tadah hujan hanya digunakan di dua Kecamatan yaitu KecamatanTimang Gajah dan Syiah Utama. Lahan kering di Kabupaten Bener Meriah terdiri atas pekarangan, tegalan, ladang, perkebunan, padang rumput/padang pengembalaan, hutan rakyat dan hutan negara. Luas pekarangan seluruhnya adalah 803.75 ha, tegalan 28.406 ha, perkebunan40.500.31 ha, padang rumput 17.102ha, hutan rakyat dan hutan negara 17.450,6 ha dan 169.371 ha. Dari seluruh luas lahan kering yang ada diKabupaten Bener Meriah, Kecamatan Syiah Utama merupakan Kecamatan yang paling luas memiliki lahan kering, yakni sekitar 186.844,50 ha atau sekitar
76,75%.

D. PETERNAKAN
Kabupaten Bener Meriah merupakan kawasan yang berpotensi untuk pengembangan usaha peternakan, terutama ternak besar dan ternak kecil. Sektor peternakan diperlukan untuk mendukung konsumsi daging dan telur bagi masyarakat Kabupaten Bener Meriah. Usahapeternakan yang berkembang selama ini di masyarakat Kabupaten Bener Meriah diutamakan untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan akan daging baik untuk kebutuhan lokal maupun untuk luar daerah.

1.Jenis Ternak
Sektor peternakan di wilayah Kabupaten Bener Meriah di dominasi oleh ternak besar dan kecil, namun ternak unggas juga terdapat hampir di seluruh Kecamatan di Kabupaten Bener Meriah.Ternak besar dan kecil yang ada antara lain kerbau, sapi, kambing dan domba. Sentra ternak di Kabupaten Bener Meriah terdapat di Kecamatan Syiah Utama yakni didesa Uber-Uber. Sementara ternak kambing paling banyak ditemui di Kecamatan Timang Gajah. Ternak unggas seperti itik, ayam dan angsa di jumpai hampir diseluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Bener Meriah, untuk ternak angsa dan itik umumnya pemeliharaannya masih dengan cara tradisional. Kecuali untuk jenis ayam potong sudah dikembangkan dengan sistem yang lebih profesional.
2.Produksi
Untuk produksi ternak di Kabupaten Bener Meriah masih sangat kurang, Kebutuhan akan daging unggas 80% masih disuplay dari Sumatera Utara, dan sebagian dari wilayah pesisir Aceh, usaha ini.
sebenarnya cukup potensial dikembangkan mengingat kebutuhan daging di daerah ini cukup tinggi.



The Gayo plateau is the area that was in the Middle aceh mountainous region,Bener meriah and Gayo lues with three cities especially that is Takengon,Blangkejeren And Simpang tiga redelong.The road that connected three cities beyond the area with scenery that really wonderfull.The Gayo community livelihood that generally is farming and gardening including rice, vegetables, coffee and tobacco. The activity and tobacco of the coffee plantation were carried out by opening the available forest in this territory.

Gayo highland Map
Gayo People was also known because of their characteristics that really opposed all the forms of the colonisation and this area previously to be known as the region that really opposed the colonial Dutch government.
The Gayo ethnic group Famous with the characteristics of Friendly,Islam, and they were known obeyed in his religion. The Gayo ethnic group used the language that was acknowledged as the Gayo language.
The Main commodity Gayo people was Coffee,Gayo coffee that has famous to Foreign.
Takengon
Takengon is the capital of Middle aceh Regency,Nanggroe Aceh Darussalam Province.Gayo people mentioned Takengen not Takengon. This area was the climate plateau cool. Often was gotten the tourist attraction in this region, including being the Lut Tawar Lake,Loyang Koro,Puteri Pukes,Atu Belah, Pantan Terong, Etc.
Art in this area was very interesting because of being gotten by Didong Gayo art that really was admired by the Takengon community. One of the very interesting agendas attention of the community in the area and outside this area was the Racing horse agenda that usually is held mid August to welcome and celebrated the day of Indonesia Republic Independence.
Blangkejeren
This regency was in the group of Barisan Hill mountains, most of this territories were the area of the Gunung Leuser National Park that was proclaimed as the world inheritance. This regency was the regency that most was isolated in Nanggroe aceh darussalam province.
Gayo Lues was more known by the name of “NEGERI SERIBU BUKIT”. This name was installed and popularised by Mohsa El Ramadan, the senior reporter and the editor of the book “Memadamkan Bara di Atas Ladia Galaska”.Gayo lues regency syphilis with city of Blangkejeran was the biggest city in the south region the Gayo plateau.
Simpang Tiga Redelong
Simpang Tiga Redelong were the capital of Bener Meriah Regency.As the regency that still young, had the big opportunity of growing and developing definitely by all the potentials for nature as well as the climate that really enabled “Bumi Gajah Putih” meaning ” The earth Of White Elephant” (the other term for the Bener Meriah Regency) to could reach maturation economically with all the potentials owned.
The Bener Meriah regency with the supreme coffee commodity, as the crop kind that dominated the height of Nad mainland, really meberi the opportunity to Bener Meriah community that was numbering ± 112,093 souls in 2004; to live prosperous economically. This area was also known as the Agrarian area of the supplier ± 80% requirement for vegetables in environment the Nanggroe Aceh Darussalam Province. (uranggayo.wordpress.com)

Selasa, 25 Agustus 2009

kopi arabika dari dataran tinngi gayo